A. Kesimpulan
Setelah uraian tentang pemikiran rasional dan penerapannya pada pendidikan Islam, berikut analsisi terhadap kedua hal tersebut, maka sebagai upaya memahaminya secara lebih sederhana, singkat dan berisi akan dilengkapi pula dengan berbagai kesimpulan yang mencakup keseluruhan isi dalam skripsi ini :
1. Pemikiran rasional / konsep rasional yang ditawarkan oleh Harun Nasution adalah pemikiran rasional yang bersifat agamis, yaitu suatu konsep yang didasarkan kepada kekuatan akal untuk mencapai suatu kebenaran yang hakiki dengan jalan pemanfaatan akal sebagai karunia Allah kepada manusia untuk berpikir demi kemajuan dan pengembangan potensi yang ada tanpa meninggalkan ajaran agama yaitu al-Qur’an dan al-Hadits untuk menuju Islam yang rasional.
2. Islam Rasional dalam kerangka pemikiran Harun Nasution adalah suatu keyakinan bahwa Islam itu bersifat rasional dengan menunjukkan bahwa pemikiran Islam di sini bukan suatu pemikiran empiris, tetapi tertuju pada pemikiran “teologis filosofis” dengan rasionalitasnya dapat dipertanggungjawabkan dari sudut epitemologis dan metafisiknya, serta di dalamnya terdapat sikap yang inklusip dan sifat kritis dengan penghargaan yang tinggi dan besar pada peran akal (rasio). Dan kritisismenya terlihat pada tekanan yang kuat dalam mebuat distingsi, katagori dan analitiknya yang menjadikan Islam rasional kuat (tough minded) sebagai sebuah teologi rasional.
3. Pemikiran rasional adalah pemikiran yang bersumber pada potensi akal yang ada pada diri manusia dan merupakan potensi ruhaniyah dari Allah SWT. Sebagai daya berpikir yang terdapat dalam jiwa yang mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan suatu pengetahuan dan memahami hakikat sesuatu sehingga dapat mengeluarkan suatu ide atau gagasan untuk mencapai suatu kebenaran yang hakiki dalam kehidupan.
4. Pemikiran rasional jika diformulasikan ke dalam pendidikan Islam akan membentuk suatu sistem pendidikan yang bersumber pada filsafat rasional dan filsafat Islam yang tertuju pada pengembangan akal pikiran manusia dan tidak terlepas dari ajaran Islam dalam arti akan berjiwa Islam. Lebih tepatnya dari perpaduan antar pemikiran rasional dan pendidikan Islam akan melahirkan pendidikan akal.
5. Pendidikan akal pembinaan potensi akal manusia supaya dapat digunakan untuk menghasilkan pemikiran atau teori keilmuan dengan jalan pembuktian (observasi) dan pencarian kebenaran sehingga matang pemikirannya dan sadar akan ilmiahnya. Dengan demikian akal yang telah teraktualkan melalui pendidikan dapat didayagunakan untuk kepentingan kemanfaatan kemanusiaan baik berupa agama, pengetahuan, kebudayaan, peradaban dan sebagainya.
B. Saran-saran
1. Kajian dalam sripsi ini baru merupakan tinjauan secara umum mengenai: “Pemikiran rasional Prof. Dr. Harun Nasution yang diimplementasikan ke dalam pendidikan Islam”, sedangkan telaah yang mendalam dan analisis yang tajam, sehingga terformulasikan sebagai ide pemikiran di bidang wacana kependidikan Islam bukanlah terkaji secara metodologis dan sistematis. Oleh karena itu, penulisa berhadap kepada para pakar pendidikan khususnya dan umumnya para pemerhati masalah kependidikan Islam untuk mengkaji secara mendalam dan lebih rinci lagi.
2. Para orang tua sebagai penaggung jawab pendidikan putra-putrinya di rumah, para guru yang bertanggug jawab pada pendidikan di sekolah dan tokoh masyarakat bertanggung jawab pendidikan di masyarakatnya, berkewajiban untuk menciptakan sistem dan suasana pendidikan yang demokratis, sehingga proses pendidikan akal, sebagai upaya menciptakan manusia yang cerdas, kritis dan dinamis akan mudah terwujudkan, sama-sama penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan mereka.
3. Kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai penanggung jawab menyediakan kurikulum pendidikan yang mengarahkan pada porsi yang lebih besar pada pemberdayaan pemikiran rasional (pendidikan akal), jika memang pemerintah konsisten terhadap amanat yang dibebankan dalam UUD 1945 yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu wujud tanggung jawab pemerintah adalah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung pengembangan akal. Dunia pendidikan dalam mencerdaskan bangsa jangan sampai dipolitisir yang akibatnya bangsa ini menjadi bangsa yang statis, kerdil, terjajah intelektualnya serta tidak mempunyai keberanian bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
4. Kepada kita semua, sebagai umat manusia untuk mempunyai kepedulian dan rasa tanggung jawab menciptakan generasi-generasi iqra’ (manusia ilmiah) yang akan memanggul beban kemanusiaan di kelam kemudian hari, yaitu profil manusia paripurna (insan kamil) yang mempunyai keseimbangan antara ilmu dan akal. Dengan tanggung jawab kolektif masyarakat Islam akan berubah, menemukan kembali masa kejayaan pemikiran dan peradabannya.
C. Penutup
Demikianlah deskripsi tentang: “Implementasi Pemikiran Rasional dalam Pendidikan Islam” yang dapat disajikan dalam skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga goresan pena yang sederhana ini ada manfaatnya, khususnya pada dunia kependidikan Islam khususnya pengembangan akal. Semoga Allah SWT membuka tabir-tabir keilmuan dan memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang berupaya mengkaji ayat-ayat Tuhan yang diturunkan di muka bumi ini. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, DR., H., MA., Metodologi Studi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1988
A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1990
Ahmad Kharis Zubair, dkk., Filsafat Islam, LSFI., Jakarta, 1992
Abdurrahman Al-Baghdadi, Sistem Pendidikan di Masa Khalifah Islam, Al-Izzah, Jakarta, 1996
Ahmad Tafsir, Dr., Filsafat Umum, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990
Ali Yafie, KH., Menggagas Fiqih sosial, Mizan, Bandung, 1995
Arifin, HM., Filsafat Pendidikan Islam, Bina Aksara, Jakarta, 1987
_______, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1991
Asmaraman, Drs., MA., Pengantar Studi Tasawuf, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Ahmad Dandy, Kuliah Filsafat Islam, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1986
Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 1992
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam, Diponegoro, Bandung, 1992
Abdul Mujib, H., Al-Qawa’idi Fiqhiyah (Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih), Nur Cahaya, Yogyakarta, 1980
Al-Markum Muhammad Al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaditsin Nabawiyah, Salim Nabhan, Surabaya, tt.
Abdurrahman Saleh Abdullah, Education Theory Qur’anic Outlook, Umm al-Quru University, Mekah 1982
Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, Mutiara Ihya Ulumuddin, Wicaksana, Semarang, 1996
Abdullah Nasih Ulwan, DR., Pendidikan Anak dalam Islam, Jilid I, Pustaka Amani, Jakarta, 1989
Budhy Munawar Rahman, Kontekstualisasi Doktrin dalam Sejarah, dalam Filsafat islam, Mizan, Bandung, 19
Charles Issawi, Filsafat Islam tentang Sejarah, Tinta Mas, Jakarta, 1996
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surya Cipta Aksara, Surabaya, 1993
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT. Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1994
Endang Syaifudin Anshari, H., MA., Ilmu, Filsafat dan Agama, Bina Ilmu, Surabaya, 1987
Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, Tantangan Transformasi Intelektual, Pustaka, Bandung, 1995
Fatimah, Ed., Filsafat Islam Kajian Ontologis, Epistemologi, Aksiologi, Historis, Perspektif, LSFI., Yogyakarta, 1992
Fatimah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazali, Al-Ma’arif, Bandung, 1986
Frans Magnis Suseno, Sari Sejarah Filsafat Abad 2, Kanisius, Yogyakarta, 1980
George F. Kueller, Logic and Language Of Education, John Wiley and Group Inc, New York, 1996
Harun Nasution, Prof., Dr., Islam rasional, Mizan, Bandung, 1998
_______, Pembaharuan dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975
_______, Teologi Islam, Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa, dan Perbandingan, UI-Press, Jakarta, 1986
_______, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, II, UI-Press, Jakarta, 1986
_______, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1998
_______, Falsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1998
_______, Ijtihad: Sumber ketiga Ajaran Islam, Ijtihad dalam Sorotan, Mizan, Bandung, 1988
_______, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI-Press, Jakarta, 1986
_______, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah, UI-Press, Jakarta, 1987
_______, Kaum Mu’tazilah dan Pandangan Rasionalnya, Yayasan Tridharma Utama, Jakarta, 1979
_______, dkk., Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997
Husain Al-Bahreisi, Ajaran-Ajaran Akhlak Imam Al-Ghazali, Al-Ikhlas, Surabaya, 1981
Hasbi Ash-Shiddiqie, Prof., T.M., Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1953
_______, Manusia dan Pendidikan, Pustaka Al-Husna, jakarta, 1986
Ibrahim Madkour, Dr., Aliran dan Teori Filsafat Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1995
Imam Bawani, Drs., MA., Segi-Segi Pendidikan Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1987
Imam Muhammad Abu Zahrah, Prof., Dr., Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam, Logos, Jakarta, 1996
Ibnu Khaldun, Muqadimah, Terjemah, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996
Imam jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, Terjemah Al-jami’us Shaghir, Cet. I, Bina Ilmu, Surabaya, 1985
Jalaluddin Rahmat, Islam Alternatif, Ceramah-Ceramah di Kampus, Mizan, Bandung, 1991
Joesoef Syu’aib, HM., Mu’tazilah Peranan dalam Perkembangan Alam Pikiran Islam, Al-Husna Zikr a, Jakarta, 1982
Jalaluddin Muhammad Mukram Mandhur, Lisaan Al-Arab, II, Daar al-Shadr, Beirut, tt.
Lembaga Studi Agama dan Filsafat, Refleksi Pemikiran dan Pembaharuan Islam 70 Tahun Harun Nasution, Guna Aksara, Jakarta, 1989
Lile E. Bourne and Bruce Ekstrand, Psichology its Principles and Meaning Halt, Rinehart and Windston, New York, 1976
Laster D. Crow, P.hd., and Alice Crow, P.hd., Human Development and Learning, American Book Company, New York, 1956
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Gramedia pustaka Utama, Jakarta, 1996
Mahdi Hariri Yazdi, Ilmu Hudhuri Prinsip-Prinsip Epistemologi Filsafat Islam, Mizan, Bandung, 1991
Muhaimin, Drs., MA., dan Abdul Mujib, Drs., Pemikiran pendidikan Islam, Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya, Trigenda Karya, Bandung, 1993
_______, Konsep Pendidikan Islam, Sebuah Telaah Komponen Dasar Kurikulum, Ramadhani, Solo, 1991
Masyfuk Zuhdi, Pengantar Hukum Islam, Haji Mas Agung, Jakarta, 1990
Mahmud Junus, Prof., H., Terjemah Al-Qur’an Al-Karim, PT. Al-Ma’arif, Bandung, 1981
Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, Terjemahan, Drs., Salaman Harun, MA., Al-Ma’arif, Bandung, 1993
Muhammad Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Al-Bayan, Bandung, 1997
Noeng Muhadji r, Prof., Dr., H., MA., Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 1996
Osman Bakar, Hierarki Ilmu, Membangun Rangka Pikir Islamisasi Ilmu, Mizan, Bandung, 1998
Oliver Leaman, Pengantar Filsafat islam, Rajawali Pers. Jakarta, 1989
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Terjemahan, Hasan Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1979
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, VIII, Jakarta, 1985
Paryana Suryadipura, Dr. R., Alam Pikiran, Bumi Aksara, Jakarta, 1993
Sudarto, Drs., Metodologi penelitian Filsafat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996
Shindunata, Dilema Usaha Manusia Rasional, PT. Gramedia, Jakarta, 1983
Saiful Muzani, Reaktualisasi Teologi Mu’tazilah Bagi Pembaharuan Umat Islam, Ulumul Qur’an, No. 4, Vol. IV, 1993
Syarif, M.M., Para Filosof Muslim, Mizan, Bandung, 1991
Syahminan Zaini, Drs., Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 1986
Syekh Muhammad an-Naquib al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, Mizan, Bandung, 1998
Syekh Mahmud Abdul Fayid, Pendidikan dalam al-Qur’an, Ali Bahasa, Drs. Judi Al-Falasani, Wicaksana, Semarang, 1989
Saciko Muratta, The Tao Of Islam, Mizan, Bandung, 1991
Tim Rosda, Kamus filsafat, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1995
Widodo Supriyono, Drs., MA., Filsafat Manusia dalam Islam dalam Reformulasi Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996
Yusuf Qarhawy, Dr., Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Gema Insani, Jakarta, 1989
Zainal Abidin, Filsafat manusia, Memahami Manusia melalui Filsafat, PT. Remaja rosda Karya, Bandung, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar